Home » » Harmonisnya Keluarga

Harmonisnya Keluarga

Written By Qassam Corporation on Sabtu, 07 Juli 2012 | 07.26

 
Harmonisnya Keluarga
Oleh
Abdullah, S.E
Ketua DPC PKS Teluk Betung Barat

Menikah dan berumah tanggah adalah fitrah, atau sunnatullah, juga merupakan kebutuhan biologis manusia yang akan menentukan keturunan. Keluarga adalah juga awal membentuk umat, bangsa dan negara. Jika menginginkan berdirinya sebuah Negara yang Robbani maka dimulai dari Keluarga yang Robbani pula. Sungguh agung ajaran Islam ketika berbicara tentang rumah tangga, juga dengan Al-Qur’an yang memberikan perhatian yang sangat besar tentang berumah tangga. Mulai dari sebelum menikah, proses menikahnya, dan paska menikah, Yang menarik lagi dari menikah adalah juga merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT,  seperti dalam sabda Rasulullah SAW “Barang siapa yang telah menunaikan nikah berarti dia telah menunaikan separuh ajaran agama, maka hendaknya ia menyempurnakan sisanya dengan bertaqwa kepada Allah SWT”
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an nul Karim surat Ar Rum ayat 21 : tentang tujuan menikah/berumah tangga :

Artinya :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.


Ada  kiat-kiat yang harus dimiliki ketika ingin menjadikan keluarga kita keluarga yang islami :
1. Sebelum Nikah :
Calon suami ataupun istri haruslah bibit unggul, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Gen akan sangat berpengaruh pada anak keturunan.” Bibit unggul
suami istri didasarkan pada empat kriteria, yaitu : agama, rupa, harta dan tahta. Namun aspek agamalah yang paling menentukan, fadzfar bidzatid-diin taribat yadaka, (Kalau kalian pilih agamanya maka beruntunglah kalian).
2. Proses Nikahnya, yang harus sesuai dengan ajaran Islam
3. Setelah Nikah :
        a. Mulailah dengan berdo’a ketika akan melakukan hubungan biologis “Alloohumma jannibnasy-syaiton, wa jaanibisyaitoona maa rozaqtana” (Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah syetan darianak yang akan Engkau anugerahkan kepada kami). Demikian juga pada saat kelahiran dengan adzan ditelinga kanan, iqomah di telinga kiri.Kemudian paska kelahiran dengan aqiqoh shadaqoh dan infak
b. Harus ada manajemen keluarga yang Qur’ani.
Suami bertindak sebagai pemimpin dalam rumah tangga dan bertanggung jawab secara moral dan materi. Lalu sang istri bertindak sebagai Ibu rumah tangga, harus loyal kepada suami, menjaga diri, harta dan martabat suami serta rahasia keluarga. Penuh dengan sifat keibuan dan kasih sayang kepada semua.
c. Allahlah Tujuan kita, Jika semua aktifitas kita tujukan untuk Allah semata insya      Allah bahagia itu akan kita capai.
d. Menjaga makanan dan minuman yang halal. Karena Rasulullah pernah bersabda: kullu lahmin nabata min haroomin fannaaru aula bihaa(setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram maka tempat yang pantas adalah di neraka).
e. Memerankan Bapak dan Ibu sebagai pendidik pertama dan utama, sekaligus sebagai teladandan idola anak dengan menjaga dan memelihara fitrah anak yang bertauhid dengan menanamkan aqidah syariah dn akhlak. Kemudian mendidik dan membiasakan shalat berjamaah di masjid. Selanjutnya menghiasi rumah dengan shalat dan bacaan Al-Qur’an, serta memotivasi untuk cinta kepada ilmu dan gemar membaca. Membiasakan berdoa, berinfak, bershodaqoh serta peduli kepada fakir miskin dan anak-anak yatim.Selanjutnya memilih lembaga pendidikan yng menjanjikan iman, ilmu dan amal.
g. Membiasakan dengan amal-amal sunnah (shalat sunnah rawatib, qabliyah maupun ba’diyah, shalat sunnah tahiyyatal masjid, shalat sunnah Dhuha, shalat malam maupun tahajjud, puasa sunnah Senin dan Kamis), serta berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada tetangga, hormat kepada tamu
h. Teguhlah dalam beramal soleh. Sosiologi muslim ibnu Khaldun berkata: al insanu madaniun bitoba’ (manusia adalah makhluk sosial). Islam memerntahkan segenap manusia untuk berjama’ah dan berlomba dalam berbuat kebaikan, karena orang tidak bisa berbuat sendirian,mereka satu sama lain harus bermitra dalam mencapai kebaikan bersama. Oleh karena itu, rumah tangga yang beruntung adalah rumah tangga yang paling banyak produktifitas kebaikannya. Kaya boleh asal produktif, boleh memiliki rumah banyak dan megah asalkan diniati sebagai sarana meraih berkah Allah SWT.

i.Saling menasehati.

“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
Sudah menjadi kewajiban dalam sebuah keluarga untuk saling mengingatkan, jangan karena seorang ayah adalah kepala keluarga lantas ia tidak mau untuk diingatkan, siapa saja mempunyai kewajiban untuk menyeru kebaikan dan melarang kemungkaran, yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT. Dengan demikian rumah tangga yang beruntung adalah rumaha tangga yang setiap anggota rumah tangga, baik suami istri maupun anak bisa saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, sehingga keluarga yang Robbani, keluarga yang sakinah, mawaddah dan rohmah akan terwujud, semoga keluarga kitapun emikian adanya. Wallahu’alam.


-------   )I(   -------












Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template | PKS PIYUNGAN
Copyright © 2011. PKS-BANDAR LAMPUNG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger